Join Us with Facebook Paskibra Assuyuthiyyah
Kunjungi ling : https://www.facebook.com/paskibra.assuyuthiyyah
Rabu, 16 Juli 2014
Minggu, 13 Juli 2014
FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA
PASUKAN
PENGIBAR BENDERA (PASKIBRA)
SMK PLUS ASSUYUTHIYYAH
Jl. Raya Sukabumi
Km. 5 No. 112 B Bayubud Rancagoong Cilaku-Cianjur
FORMULIR PENDAFTARAN
ANGGOTA
EKSTRAKULIKULER PASKIBRA
ANGKATAN VI
Nama Lengkap :_________________________________________________
Nama Panggilan :_________________________________________________
Tempat/Tanggal Lahir :_________________________________________________
Jenis Kelamin :_________________________________________________
Alamat :_________________________________________________
Kelas :_________________________________________________
No. Telpon :_________________________________________________
Hobbi :_________________________________________________
Cita-cita :_________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
Tinggi/Berat
Badan : ………………..…Cm………………..…Kg
Asal
Sekolah (SMP) :
Nama
Orang Tua : 1. Ayah :
2. Ibu :
Anak
Ke :
………………..…dari………………..…bersaudara
Alamat
Orang Tua :
Alasan
Mengikuti Paskibra : 1.
2.
3.
Dengan ini menyatakan mendaftarkan diri menjadi anggota PASKIBRA SMK PLUS ASSUYUTHIYYAH (PASKAS) ANGKATAN VI (ENAM) Tahun 2014-2015
Dengan ini menyatakan mendaftarkan diri menjadi anggota PASKIBRA SMK PLUS ASSUYUTHIYYAH (PASKAS) ANGKATAN VI (ENAM) Tahun 2014-2015
Cilaku, ................................... 2014
Siswa Yang Bersangkutan,
..................................................................
NB :
Biodata pengisian secara online bisa dikumpul ke alamat e-mail ini >>>paskibra.ast@gmail.com<<< atau bisa juga
langsung menemui senior-senior nya!
Persyaratan :
- Surat Ijin Orang Tua
- Potokofy Sertifikat MOPD
- Pas Poto 3x4, 4x6 2 Lembar
Download Format Formulir disini
Sabtu, 12 Juli 2014
TEORI APLIKASI SIKAP PASKIBRA
TEORI APLIKASI SIKAP PASKIBRA
1. PENGERTIAN
Sikap
adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku atau berbuat.sikap juga dapat
diartikan sebagai cara memandang suatu
hal, sesuatu hal dapat dipandang sebagai hal yang fositif atau negative
bergantung pada pilihan kita. Diorganisasi Paskibra kita dilatih untuk memiliki
sikap yang fositif sebagai modal dasar kepribadian seluruh anggotanya.
Sikap
seorang Paskibra akan selalu selaras dengan tatakrama.tatakrama adalah
kebiasaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah atau keluarga,
sekolah, hubungan masyarakat dimana kita berada.
Sopan
santun adalah sikap prilaku seseorang yang
merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan.
Sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang dapat diperoleh
melalui pendidikan dan latihan sejak seseorang lahir, terwujud dalam bentuk
sikap dan prilaku yang selaras dan serasi dengan kodrat, tempat, waktu dan
kondisi lingkungan.
2. WUJUD SIKAP
1.
Sikap lahir
berupa penampilan dan sikap tubuh
Rambut
bersih rapi, pakaian rapi bersih, sepatu bersih, mengenakan perhiasan
sederhana, tidak merokok, murah senyum, menghargai suasana, badan tegap, sigap,
tangkas.
2.
sikap batin
berupa kejiwaan
Kebaikan,
keberanian, kesopanan, kesantunan, keterbukaan, ketaatan, bijaksana, kreatif
inovatif, ke-KAMI-an dan ke-KITA-an.
3. TIGA SIKAP
POKOK PASKIBRA
1.
Jiwa
PATRIOTISME (Ing Ngarso Sung Tulodo)
Didepan sebagai teladan
Ø Berbudi
pekerti luhur
Ø Membela
Negara bila terancam
Ø Memberikan
penghormatan kepada bendera Merah Putih
Ø Mempertahankan
argumentasi kenegaraan
2.
Jiwa
NASIONALISME (Ing Madya Mangun Karso)
Ditengah sebagai pemberi semangat
(motivator)-membangun
Ø Menghargai
kebudayaan Nasional, kebudayaan daerah, kesenian tradisional
Ø Menyeleksi
kebudayaan asing dengan cara tidak asal ikut-ikutan saja terhadap budaya yang
tidak sesuai dengan etika ketimuran bangsa kita.
Ø Menghormati
peraturan dan kebijakan pemerintah.dan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi
mendukung program tersebut.
Ø Berfikir
positif, kecenderungan untuk memandang sesuatu dari sisi baiknya, jangan dari
sisi negatifnya (berprasangka buruk).
3.
Jiwa
MILITHANISME (Tut Wuri Handayani)
Dibelakang sebagai pendorong –
pelaksana
Ø Berkarya
sesuai dengan bakat, keahlian, dan kemampuan kita.
Ø Menonjolkan
kebersamaan.
Ø Memperlihatkan
kekompakan.
Ø Menampilkan
keindahan secara bersama-sama
Ø Dedikasi
(pengorbanan) yang tinggi.
Ø Loyalitas
(kesetiaan) terhadap organisasi.
4. SIKAP UTAMA
PASKIBRA
Halentri adalah
tata cara kehidupan sehari – hari seorang Paskibra
1. Sikap
motorik
a.
Sikap duduk
Ø Duduk
sebaikanya tegak, rileks dan tersenyum.
Ø Rapatkan
kedua tumit kaki (bagi laki-laki) dan silangkan pergelangan kaki, dengan kaki
kanan didepan kaki kiri (bagi perempuan). Letakan tangan di atas paha.
Ø Perhatian
tertuju pada satu arah.
Ø Dalam
situasi tertentu, misalkan pada saat kenduri diatas tikar atau pada saat tidak
ada kursi untuk duduk, sikap duduk menyesuaikan dengan adat kebiasaan setempat.
Ø Hindari
sikap duduk jigang, sikap duduk kaki menyilang paha diatas paha, duduk diatas
meja, karena terkesan kurang sopan, hindari pula nongkrong.
Ø Pada
saat mengenakan pakaian Dinas (PDU, PDH, PDL, PSAS) dilarang keras untuk
jongkok. Kecuali keadaan mendesak.
b.
Sikap
berdiri
Ø Badan
tegak, punggung dan pinggang lurus, kepala tegak dengan pandangan lurus
kedepan, rileks, luwes, dan tersenyum.
Ø Dalam
berbicara dan berdiri tidak memasukan tangan kedalam saku, kecuali dalam
keadaan dingin.
Ø Sikap
berdiri dalam keadaan tangan terkatup didepan akan memberikan penampilan
simpatik dan menghormati orang lain.
Ø Dilarang
berkacak pinggang, karena memperlihatkan keangkuhan dan kesombongan.
Ø Pada
saat menerangkan suatu materi atau memberi instruksi, biasakan satu lengan di
belakang dan tangan lain bergerak bebas, pandangan kesegenap penjuru, kaki
dibuka sebahu.
Ø Hindari
makan-minum sambil berdiri dan hindari pula kaki bersandar di tembok.
c.
Sikap
berjalan
Ø Apabila
berjalan lebih dari satu orang usahakan sesuaikan/samakan langkah dan irama
Ø Apabila
pria dan wanita berjalan bersama-sama hendaknya ada penyesuaian langkah.
Ø Lenggangan
tangan secara wajar yang selaras dan serasi, kurang lebih 30 derajat.
Ø Hindari
berjalan ditengah jalan, bergandengan, dan berseok-seok pelan.
Ø Hindari
berjalan dengan tangan di dalam saku, dan usahakan tidak terlalu banyak ngobrol
sambil jalan.
Ø Bila
mengantar seorang wanita atau orang tua seyogyanya berada di sebelah kanan
belakang setengah langkah. Jika ada beban bawaan pria harus lebih berat dari
putri.
Ø Apabila
pria dan wanita berjalan bersama-sama di pinggir jalan raya, pria harus
dibagian yang dapat melindungi keselamatan wanita.
Ø Perhatikan
lingkungan sekitar, jika lewat kerumunan ucapkan salam.
Ø Dilarang
keras makan-minum sambil berjalan. Kecuali permen
(bukan loli atau permen karet)
d.
Sikap
berbicara
Ø Berbicara
dengan suara jelas, tenang, sekali-kali ditegaskan dengan gerakan tangan.
Ø Berbicara
dengan memandang kearah yang diajak bicara.
Ø Bicara
teratur dan langsung pada pokok permasalahan.
Ø Jadilah
pembicara yang baik bila diberi kesempatan,tapi jadilah pendengar yang baik
bila harus mendengarkan.
Ø Bila
pandangan berbeda, hindari perdebatan, alihkan atau hentikan pembicaraan.
Ø Dilarang
keras mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak beretika.
Ø Hindari
menggunjing orang lain.
Ø Hindari
pertanyaan yang bersifat pribadi.
Ø Perhatikan
dengan siapa anda berbicara dan seberapa akrabkah anda dengan dia.
Ø Biasakan
meminta ijin sebelum berbicara/bertanya, terutama dalam forum-forum tertentu.
2. Sikap dan
cara penghormatan
a. Penghormatan
dengan atau tanpa ucapan sambil berdiri atau berjalan.
1) Mengangguk
sedalam 45 derajat, badan membungkuk sedikit sekitar 3 derajat, sambil berhenti
sejenak bila berjalan.
2) Memberi
salam dengan mengangkat tangan setinggi pelipis (sikap Hormat) tanpa
membungkuk.
3) Kedua
cara tersebut dapat disertai dengan ucapan : “Assalamu’alaikum. Kang/teh” atau “Selamat Pagi/siang/sore Kang/teh.”
4) Sikap
kedua WAJIB dilakukan yunior kepada senior dalam setiap kegiatan kepaskibraan.
Senior wajib membalas atau merespon dengan sikap serupa atau setidaknya dengan
anggukan kepala
b. Penghormatan
sewaktu duduk.
1) Harus
berdiri dari duduk dan memberikan penghormatan sesuai keadaan.
2) Sambil
duduk dengan ucapan seperti diatas tanpa berdiri. Seperti dalam kendaraan umum.
3) Penghormatan
sambil duduk dalam mobil, menganggukan kepala dan badan supaya terlihat dari
luar.
c. Penghormatan
terhadap jenazah yang lewat diangkut orang, ambulance, mobil.
1) Berdiri
tegak, memberikan salam dengan tangan, bila bertopi lepaskan topi yang dipakai,
sertai do’a sesuai agama masing-masing.
2) Duduk
tegak, memberikan salam dengan tangan, disertai do’a sesuai agama
masing-masing.
d. Penghormatan
kepada sang saka merah putih.
1) Harus
berdiri tegak
2) Melakukan
sikap hormat, baik yang bertopi ataupun tidak, selama proses pengibaran/penurunan.
e. Penghormatan
kepada lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
Berdiri
tegak melakukan sikap sempurna.
3. Sikap dan
cara berpakaian
Berpakaian dapat menggambarkan
watak, tabiat, perilaku, situasi kondisi internal pemakainya. Bagi seorang
Paskibra berpakaian yang baik adalah hal yang penting yanag harus dilakukan.
a. Di Sekolah
1)
Harus
mengenakan pakaian seragam yang bersih dan rapi. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan pakaian
kotor.
2)
Kenakan
pakaian PSAS sesuai aturan.
3)
Upayakan
memakai kaos dalaman untuk terkesan lebih rapi.
4)
Kenakan
sepatu yang bersih dan/atau mengkilap bila dari jenis kulit/semi kulit. Kaos kaki
setengah betis.
5)
Pemakaian
seragam olah raga disesuaikan dengan jenis dan cabang olah raga. Dilarang
mengenakan PDL Paskibra.
6)
Dilarang
berdandan dan menggunakan perhiasan berlebihan.
7)
Rambut rapi
dan pantas serta menampilkan keserasian.
8)
Wajib
memakai lencana anggota diujung kerah Kiri pakaian PSAS.
b. DalamKegiatan
Kepaskibraan
1)
Mengenaakan
pakaian Dinas yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dan aturan yang telah
ditetapkan.
2)
Pakaian
harus bersih dan rapi.
3)
Jika memakai
sepatu PDH, harus mengkilap.
4)
Wajib
mengenakan Lencana Anggota.
c. Dalam
Kehidupan bermasyarakat.
Berpakaian yang sopan menurut etika
dan agama, kenakan pakaian yang pantas, selaras dan serasi dengan lingkungan.
Dilarang memberikan pakaian Paskibra pada orang yang bukan Paskibra.
4. Sikap
Prilaku bergaul
Seorang Paskibra adalah sosok yang
pandai bergaul, supel, ramah, murah senyum, dan menyenangkan untuk dijadikan
teman bagi siapapun (konteks positif)). Hindari kesan anggota paskibra kaku,
hanya bergaul dengan teman sesame Paskibranya saja, jalin hubungan yang baik
dan harmonis dengan setiap orang, adaftasikan diri kita dengan lingkungan
mereka tanpa menghilangkan jati diri kita.
a. Cara berkenalan
1)
Tidak semua
orang memiliki keberanian berkenalan atau memperkenalkan diri.jadi yang penting
adnya keberanian untuk mencoba.
2)
Mohon ijin
terlebih dahulu boleh tidaknya berkenalan.
3)
Bila
diperbolehkan ulurkan tangan kita untuk bersalaman, kemudian langsung ulurkan
tangan kita, biasanya dia akan langsung menyebutkan namanya. Cara ini lebih
baik daripada menanyakan”siapa nama kamu ?”
4)
Langkah
selanjutnya improvisasi. Tetapi jangan salah tingkah juga tidak menjadi over
acting atao MPO (mencari Perhatian Orang). Bersikaplah yang wajar dan tenang
cobalah ambil simpatinya.
5)
Hindari
pertanyaan yang bersifat terlalu pribadi pada saat berkenalan.
b. Memperkenalkan
orang lain
1)
Kenalkan
teman anda yang bersama anda dengan teman anda berbicara jika belum saling
mengenal.
2)
Pria
terhadap wanita, sebut nama pria terlebih dahulu.
3)
Muda dan
tua, sebut nama yang muda terlebih dahulu
4)
Bila banyak
orang tua sebutkan nama yang tertua terlebih dahulu.
c. Cara bertemu
teman lama
1)
Sapalah
terlebih dahulu, kemudian ikuti dengan berjabat tangannya dengan kedua tangan,
akan terkesan lebih akrab.
2)
Apabila
teman kita lupa siapa kita, ingatkan siapa kita dimana pernah bertemu.
d. Cara bertemu
dalam pertemuan.
Upayakan salamilah orang yang hadir,
jika terlalu banyak cukup merapatkan kedua tangan di depan dada sambil menatap
keseluruh yang hadir, diiringi ucapan salam.
e. Bertamu
1)
Bertamu
harus memperhatikan waktu dan lamanya bertamu. Saat terbaik ialah pada waktu
sore. Upayakan waktu kunjungan tidak lebih dari satu jam, tidak saat pemilik
rumah sedang tidur, istirahat, kecuali apabila hal yang akan dibicarakan tidak
bias ditunda.
2)
Apabila kita
belum begitu dekat keluarga tersebut segera perkenalkan diri kepada tuan rumah.
Jika kita bermain ke rumah teman mintalah kita dikenalkan dengan oreng tuanya
bila memungkinkan.
3)
Dilarang
menginap di remah teman tanpa persetujuan tuan rumah dan orang tuanya sendiri.
4)
Dalam
bertamu perhatikanlah tindakan-tindakan sebagai berikut :
Ø Mebunyikan
bel atau mengetuk pintu sewajarnya, cukup sesekali saja, jangan berulang-ulang.
Ø Jangan
duduk bila tidak dipersilahkan
Ø Jangan
makan dan minum sebelum dipersilahkan, minumlah denga tertib dengan mencicipi
hidangan.
Ø Sesuaikan
dengan maksud dan tujuan bertamu.
Ø Selesai
kunjungan haruslah pamit. Berikan salam kepada orang tua teman anda, seandainya
ada dirumah.
5)
Tatakrama
menerima tamu
Ø Bukalah
pintu, persilahkan masuk dan tutup kembali.
Ø Persilahkan
duduk diruang tamu
Ø Berikan
hidangan ala kadarnya
Ø Pada
akhir kunjungan, ucapkan terimakasih atas kunjungannya.
Ø Pamitkan
pada orang tua anda
Ø Bukakan
pintu dan persilahkan jalan terlebih
dahulu, setelah itu anda menyusul.
Ø Bila
ada pintu pagar, hendaknya mengantar sampai pintu pagar, anda Bantu membuka
pintu .
Ø Apabila
tamu itu yang datang untuk orang tua kita, dan orang tua kita sedang tidur,
beritahukan bahwa orang tua kita sedang istirahat, tanyakan pesan dan dari
siapa, atau anjurkan untuk kembali lagi nanti. Kecuali ada hal yang sangat
penting.
f. Menelpon
1)
Ucapkan
salam, kemudian sebutkan nomor telepon /alamat yang anda tuju
2)
Sebut nama
kita, kemudian sebut nama orang yang dituju.
3)
Bicaralah
seperlunya.
4)
Akhir
menelepon ucapkan salam dan terimakasih.
g. Cara membagi
waktu
1)
Dahulukan
pekerjaan yang penting dan rasional (masuk akal) berdasarkan skala prioritas.
2)
Tidak
menunda-nunda pekerjaan.
3)
Jika
memungkinkan, lakukan beberapa pekerjaan secara berururtan/sistematis agar
efisien.
4)
Manfaatkan
waktu luang untuk kegiatan yang positif.
5)
Jika perlu
buatlah jadwal kegiatan sehari-hari.
h. Cara belajar
1)
Manfaatkan
waktu belajar sebaik-baiknya dengan cara focus terhadap pelajaran, perhatika
penjelasan guru, banyak bertanya untuk hal-hal yang bias dimengerti.
2)
Biasakan
sebelum membaca membahas terlebih dahulu bahasan yang akan diajarkan, dan
mengulangi di rumah. Dilanjutkan dipelajari bersama guru di sekolah.
3)
Jangan
belajar menggunakan sistim SKS (Sistem Kebut Semalam) karena tidak
epektif.HAPAL itu penting tetapi PAHAM itu lebih penting.
4)
Dilarang
mengerjakan PR disekolah.
5)
Saat ujian
harus percaya diri jangan menyontek
6)
Cara belajar
yang baik dapat disesuaikan denga selera.
7)
Jangan
terlalu jenuh (Jangan lupakan hiburan agar tidak stress)
i. Aturan
berpacaran
1)
Niatkan
berpacara untuk membuat kita menjadi lebih baik (Biasanya akan lebih rapih,
bersih, memotivasi belajar, pengembangan kepribadian ,Dsb.)
2)
Wajib
mengenalkan pacar kepada senior atau pelatih, untuk menghindari kompetisi atau
persaingan.
3)
Dilarang
keras pacaran bagi calon paskibra (Capas) : sesama
capas, Capas dengan Senior, Apalagi Capas Dengan Pelatih.
4)
Berpacaranlah
yang positif, sehat dan sopan.
5)
Hindari
berpacaran yang negatif.
j. Aturan mengkritik/dikritik.
1)
Mengkritik
dilakukan untuk perubahan kearah yang lebih baik dan positif. Bukan untuk
menekan, menjatuhkan atau menimbulkan permusuhan.
2)
Mengkritik
harus didasarkan pada fakta, bukan karma gossip atau katanya.
3)
Mengkritiklah
yang santun dan beretika. Ucapkan maaf sebelum mengkritik.
4)
Mengkritik
yang baik selalu disertai solusi dan masukan.
5)
Jika kita
dikritik ucapkan terimakasih atas kritikannya.
6)
Syarat utama
: saling menghormati dengan dilandasi niat yang baik.
k. Kaidah
bergaul Paskibra
SA-TO-TE-MA selalu terucap pada
seorang Paskibra, baik dalam kegiatan kepaskibraan maupun di lingkungan
masyarakat.
1)
SA (Salam
keselamatan)
Bertemu seseorang upayakan menyapa,
mengucapkan salam keselamatan menunjukan keakraban dan sikap bersahabat, jauh
dari kesan angkuh (judes) dan sombong.
2)
TO (Tolong)
Hindari menyuruh dengan perkataan
langsung, awali dengan kata “tolong” agar menunjukan sikap lebih menghargai.
3)
TE (Terima
kasih)
Biasakan mengucapkan “terimakasih”
pada setiap perlakuan baik kepada kita.
4)
MA (Maaf)
Tidak sungkan untuk meminta maaf
atas kesalahan yang telah diperbuat, dan tidak ragu memaafkan kesalahan orang
lain. Kata”maaf” juga harus diucapkan untuk mengawali penyelaan, misalnya
ketika senior sedang menerangkan sesuatu ada yang kurang dimengerti, Ucapkan”maaf
kang/teh, ijin bertanya?”
5. Sikap dan
tata cara makan dan minum
a. Dilarang
keras makan dan minum sambil berjalan
1)
Makan/minum
sambil berjalan dilarang Agama.
2)
Kita bisa
tersedak bila makan-minum sambil berjalan.
b. Tatakrama
makan
1)
Mebiasakan
makan dengan cara yang sopan dimanapun.
2)
Pada waktu
menarik kursi, hendaknya diangkat sedikit. Pria yang pertama memberikan
pertolongan kepada wanita pada mereka hendak mengambil tempat duduk.
3)
Duduk dengan
sikap tegak, kedua tangan diletakan disamping piring, hendaknya tidak
menyembunyikan tangan dibawah meja atau meletakan siku diatas meja.
4)
Berdo’alah
sebelum dan sesudah makan.
5)
Tawari
orang-orang yang ada disekitar tempat makan/minum.
6)
Meskipun
terasa sangat lapar, hendaknya tidak mengambil nasi terlalu banyak, lebih baik
mengambil agak kurang bila kurang tinggal nambah lagi.
7)
Salah satu
syarat makan yang sopan adalah mengunyah dengan mulut tertutup tanpa
mengeluarkan suara.
8)
Pada waktu
mulut berisi makanan, jangan sekali-kali berbicara, tunggulah sampai makanan
habis tertelan.
9)
Apabila
makan harus memakai pisau untuk mengiris daging misalnya, maka memegang pisau
tersebut dengan tangan kanan, sedang garpu tetap ditangan kiri.
10)
Apabila
tengah makan minum, maka sendok dan garpu diletakan terlentang dipiring
kemudian minum, pada saat minum tidak mengeluarkan suara, berkumur atau
bersendawa.
11)
Bila
menambah nasi hendaknya nasi dalam piring masih tersisa, hendaknya meletakan
sendok dan garpu telentang.
12)
Pada saat
makan hendaknya percakapan dibatasi pada soal-soal ringan, tidak membicarakan
yang tidak sesuai.
13)
Apabila
selesai makan, sendok dan garpu diletakan telungkup sejajar dipiring (arah jam
11).
14)
Tidak sopan
bila meninggalkan sisa makanan dipiring.
15)
Jika dalam
undangan jamuan makan, menghadapi alat-alat makan yang beraneka ragam, jangan
merasa canggung. Alat-alat makan itu biasanya digunakan dengan aturan sebagai
berikut : baik yang terletak disebelah kanan atau kiri piring, alat yang
pertama digunakan adalah yang disebelah luar kemudian berturut-turut kedalam.
Kalau masih ragu-ragu tirulah tamu yang kelihatan sudah berpengalaman.
16)
Jika dalam
buffet dinner (prasmanan). Dalam antrian mengambil makanan yang dihidangkan
seyogyanya didahulukan wanita atau orang yang lebih tua atau yang lebih
dihormati. Hindari mengelap piring
karena akan menyinggung tuan rumah. Walaupun bebas untuk mengambil
hidangan, tidaklah sopan mengambil terlalu banyak. Seduklah hidangan dipiring
saji dari arah luar kedalam. Tatalah makanan diatas piring dengan baik. Carilah
tempat duduk yang nyaman, tidak menghalangi jalan, dengan makan diletakan
diatas pangkuan sehingga makan denga sendok dan garpu.
17)
Makan tanpa
sendok dan garpu. Biasanya dilakukan diatas tikar, untuk itu lepaskan alas kaki
berikut kaos kakinya. Cuci/basahi tangan tanpa mencipratkannya. Apabila hendak
mengambil sayur atau lauk pauk pergunakanlah dengan tangan kiri, demikian juga
hendak minum, gelas dipegang dengan tangan kiri.
Langganan:
Postingan (Atom)